Senin, 28 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan


Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat - tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berikut ini merupakan contoh realita yang dapat menginspirasi kita untuk selalu  senantiasa bersabar, bertawakal, dan beroptimisme dalam mengatasi berbagai masalah / penderitaan.

Koin untuk Bilqis
Bilqis Anindya Passa tidak pernah memilih untuk dilahirkan dengan atau tanpa atresia billier. Namun, toh, ia ditakdirkan hidup sekejap untuk berdampingan dengan penyakit kelainan hati itu. Selama 19 bulan menyongsong dunia, Bilqis tak bisa menikmati hidup layaknya anak balita seusianya. Ia menderita penyakit yang timbul akibat rusaknya saluran empedu di luar hati sehingga tidak ada aliran empedu dari hati ke dalam usus 12 jari yang normalnya terjadi. Kelainan itu membuat hati Bilqis rusak. Untuk mengatasinya, Bilqis harus menjalani transplantasi hati. 
Kehadiran Bilqis telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Pemberitaan tentangnya telah sekejap menggugah hati nurani untuk berpaling dari isu-isu pertikaian politik.
Kisahnya mampu menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat di Tanah Air. Ketegarannya menghadapi penyakit menggugah hati para dermawan di Tanah Air. Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana lebih dari Rp1,1 miliar berhasil dikumpulkan.
Saya pribadi salut dan kagum akan Bilqis, Bilqis adalah anak yang hebat. Dia bisa mengumpulkan banyak uang melalui Koin Cinta Bilqis. Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi impian sembuh bagi Bilqis. Meski awalnya seluruh rangkaian operasi transplantasi hati tersebut memerlukan biaya yang tinggi, toh pada akhirnya bantuan para dermawan pun terus saja mengalir.
Secercah harapan memang sempat timbul, tetapi kembali tenggelam saat paru - paru Bilqis terserang bakteri ganas dan mematikan. Bayi yang lahir 20 Agustus 2008 itu pada akhirnya harus menyerah pada atresia billier yang telah menyertainya sejak lahir.
Bilqis Anindya Passa meninggal pada 10 April 2010 pukul 15.15 di RS Karyadi, Semarang, Jawa Tengah, akibat gagal napas dalam proses yang harus ia jalani sebelum operasi cangkok hati.
Bilqis adalah inspirasi bagi banyak orang. Bilqis telah memberikan pelajaran kepada kita untuk senantiasa beramal dan membuka ladang bagi para donatur di seluruh Indonesia.
Banyak sekali hikmah yang dapat kita petik, Bilqis bukanlah satu – satunya penderita  yang memiliki kelainan atresia bilier di dunia ini. Masih banyak bilqis – bilqis lainnya di Indonesia yang semestinya mendapatkan perawatan dan kasih sayang dari orang – orang terdekatnya / sekitarnya. Oleh karenanya kita sebagai manusia yang terlahir sempurna sepatutnya merasa bersyukur kepada Allah SWT.
====================================================
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/11/14043116/Pelajaran.Cinta.dari.Bilqis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar